Mahfud MD: 70 Persen Lulusan Sarjana Koruptor
Sabtu, 16 Oktober 2010 - 14:10 wib
Ilustrasi
SURABAYA- Ketua Mahkamah Konstitusi(MK) Mahfud MD menyatakan, hampir 70 persen koruptor adalah sarjana. Sebab, banyak universitas yang hanya mencetak Sarjana bukan Cendekia.
Menurutnya, sarjana hanya dibekali kepintaran otak tanpa diberengi dengan kecerdasan moral. "Lulusan Universitas harus menjadi Cedekiawan bukan hanya sarjana," kata mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam orasi ilmiah yang disampaikan saat acara wisuda di Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Sabtu (15/10/2010).
Ia menjelaskan ada perbedaan yang mencolok antara Sarjana dengan Cendekiawan. Sarjana adalah adalah seseorang yang memiliki intlektual karena ada ijazah, sedangkan Cendekiawan adalah seseorang yang memiliki otak cerdas dan berakhlak baik. Dan yang menyebabkan Indonesia semakin terpuruk karena minimnya cendekiawan.
Orasi ilmiah bertajuk "Menggagas Ide Pluralisme Dalam Bingkai Konstitusi" ini disampaikan oleh pria asal Madura ini lebih banyak melontarkan agar lulusan Unitomo menjadi cendekia. "Jangan sampai lulusan di Unitomo ini hanya menambah beban untuk menjadi koruptor-koruptor yang baru," katanya.
Lebih jauh ia menjelakan, prilaku untuk menjadi seorang cendekia telah tersurat dalam kitab suci Al-Qur'an. Dalam kitab suci agama Islam disebutkan, harus menjadi generasi Ulul Albab. Pentingnya menjadi generasi yang Ulul Albab dikisahkan oleh kang Mahfudz (Sapaan Mahfudz MD).
Termasuk dengan filosofi yang tersirat dalam pembukaan Undang-undang Dasar (UUD 1945). Yang mana tertulis secara jelas bahwa tujuan didirikannya negara ini adalah untuk melindungi segenap bangsa dan segala tumpah darah Indonesia. Serta mencerdaskan kehidupan umum.
"Kata-kata mencerdaskan kehidupan umum adalah cerdas di otak dan cerdas di hati, maka lulusan sarjana harus menjadi cendekia sehingga memiliki akhlakul karimah,"pungkasnya.
Weitsss kok masih 0 komentar:
Posting Komentar