bisnis

Kamis, 08 Desember 2011

Pesan Irmayanti Sebelum Bunuh Diri Membawa Anaknya

KERINCI – Sebelum melakukan aksi bunuh diri dengan cara terjun ke dalam Air Panas Semurup, korban Irmayanti (41) dan anaknya Yulia (8), warga RT 1 Renah Surian, Desa Gedang, Kecamatan Sungaipenuh, Kota Sungaipenuh, sempat meninggalkan pesan yang dituliskannya pada secarik kertas.
Surat yang ditinggalkan oleh korban tersebut, berisikan identitas korban dan anaknya, serta alamat yang bisa dihubungi oleh warga, jika menemukan jenazahnya setelah melakukan bunuh diri.
Tolong kasih tahu, saya bunuh diri di air panas semurup. Nama saya Irmayanti, panggilan Ir, umur 41 tahun, alamat RT 1 Renah Surian, Desa Gedang, Kecamatan Sungaipenuh,”. Pada bagian akhir surat, korban menuliskan Ir, bersama anak saya Yulia kelas 2 A,”.
Informasi dari warga setempat, selain meninggalkan surat, korban juga meninggalkan uang sebanyak Rp 13. 500, dan sepasang sandal. Barang tersebut ditinggalkan korban di sekitar TKP.
Menurut seorang saksi mata, sebelum menceburkan diri bersama anaknya, korban Irmayanti, sempat masuk ke dalam air panas sendiri. Namun baru setengah kakinya masuk, anaknya menangis, akhirnya dia kembali naik dan menjemput anaknya dan kembali terjun ke dalam air panas.
Dari kejauhan anak korban sempat merengek tidak mau ikut ibunya masuk ke dalam air panas, namun orang tuanya terlihat memaksa, sehingga keduanya akhirnya masuk dalam air panas luluk tersebut.
Saat dievakuasi warga, lanjutnya, posisi anak korban berada pada bagian bawah, dan terendam lumpur panas, yang suhunya lebih panas dibandingkan airnya sendiri, sehingga meninggal lebih dulu. Sementara korban sendiri berada di atas anaknya, dan tidak terkena lumpur.
Ada kemungkinan sang ibu memang sengaja menindih anaknya, sehingga tenggelam ke dalam lumpur, karena saat dievakuasi posisi anaknya sudah tenggelam ke dalam lumpur panas, sehingga semua bagian tubuhnya melepuh sehingga tewas di lokasi,” kata saksi mata.
Menurut Kepala Desa setempat, Komar Harun, informasi yang didapatnya dari warga, korban datang dengan naik ojek, dan turun di pintu gerbang luar. "Ia kabarnya dari gerbang ke TKP dengan berjalan kaki,” ungkap Kades.
Menurut keterangan keluarga korban, Amril, korban sedang terbelit utang kepada beberapa orang.
Pantauan Tribun di lokasi, akibat peristiwa bunuh diri tersebut, objek wisata air panas yang biasanya ramai dikunjungi warga terlihat sepi. "Memang kalau ada yang bunuh diri lokasi ini akan sepi. Pedagang juga enggan berjualan,” ungkap warga setempat.
Kapolsek Air Hangat, AKP Adri, mengatakan untuk tahun 2011, baru kali ini memakan korban di air panas tersebut. Sementara sepanjang tahun 2011 tercatat sebanyak lima kali percobaan bunuh diri oleh orang yang berbeda, akan tetapi berhasil dicegat.
"Ya, ini baru yang memakan korban untuk tahun ini. Sebelumnya ada lima percobaan bunuh diri, umumnya dari kalangan perempuan, namun berhasil dicegah oleh warga setempat,” jelasnya. (eja)

Weitsss kok masih 0 komentar: