Sebelum menikah, tak sedikit orang yang terbuai dengan mimpi manis  tentang kisah cinta yang berakhir bahagia selamanya. Namun pernahkah  Anda membayangkan bahwa pernikahan bisa berakhir hanya karena masalah  keuangan?
Survei yang dilakukan oleh American Psychological Association  membuktikan, belakangan ini semakin banyak pasangan yang bercerai karena  masalah keuangan. Survei ini juga mengungkapkan bahwa uang merupakan  salah satu masalah terbesar yang memicu timbulnya stres dalam kehidupan  rumah tangga.
Keuangan yang sehat adalah pondasi kuat untuk membangun sebuah kehidupan  rumah tangga. Sebelum akhirnya Anda memutuskan untuk menikah, cobalah  jawab pertanyaan berikut agar masalah keuangan tidak menjadi bumerang  dalam rumah tangga Anda kelak.
1. Berapakah Skor Kredit Anda?
Skor kredit adalah sebuah angka yang menunjukkan kemampuan keuangan  seseorang. Misalnya kemampuan bulanan untuk mencicil rumah ataupun  tagihan-tagihan rutin. Banyak wanita dengan skor kredit bagus, menikahi  pria dengan skor kredit buruk. Pada akhirnya hal ini akan memicu  timbulnya masalah dalam rumah tangga.
Carmen Wong Ulrich, seorang perencana keuangan dan penulis buku 'The  Real Living Cost' menyarankan untuk menanyakan hal ini terlebih dulu  kepada pasangan sebelum menikah. Tanyakan juga alasan kenapa skor  kreditnya buruk, apakah karena dia terlalu boros atau posisi di kantor  kurang mendukung.
2. Apakah Anda Mempunyai Utang?
Pertanyaan ini sangat penting untuk diajukan. Apakah orang yang akan  Anda nikahi mempunyai utang? Jika punya, utang sepeti apa itu? Apakah  utang kartu kredit atau utang lain? Selain itu, tanyakan juga, apakah  nantinya setelah menikah Anda harus ikut menanggung utang ini? Pastikan  hal-hal seperti ini tidak akan menjadi masalah bagi Anda berdua dalam  kehidupan mendatang.
3. Aset Apa yang Dimiliki?
Banyak orang yang tidak tahu berapa asetnya dan dalam bentuk apa saja.  Apakah berupa rumah, tanah, emas, saham, obligasi atau reksadana. Anda  perlu memastikan semua itu sebelum menikah, karena hal ini adalah sebuah  gambaran untuk membangun masa depan bersama.
4. Apakah Anda Seorang yang Boros atau Hemat?
Sifat ini tentu sudah terlihat ketika pacaran, namun ada baiknya  didiskusikan dengan pasangan agar lebih tahu mengenai karakteristik  belanja masing-masing. Apakah anda pasangan yang sama-sama suka  menabung? Atau pasangan yang sama-sama boros? Atau kombinasi suka  menabung dan boros? Tentu saja hal ini punya kelebihan dan kekurangan  masing-masing.
5. Apa yang Anda Inginkan 5-10 Tahun ke Depan?
Diskusikan kehidupan seperti apa yang Anda berdua inginkan, baik itu  menyangkut penghasilan bersama dan tujuan bersama. Berapa rumah atau  mobil yang ingin Anda berdua miliki? Berapa kali liburan yang akan Anda  berdua lakukan selama setahun? Disini Anda perlu membuat penyesuaian  keuangan bersama sehingga pada akhirnya bisa mencapai tujuan bersama  yang telah ditetapkan di awal.
6. Berapa Anak yang Anda Inginkan?
Memiliki anak tentu impian semua pasangan, namun diskusi ini bukan  tentang seperti apa anak Anda kelak. Biaya mengurus anak semakin hari  semakin mahal, jadi sebelum menikah bicarakan terlebih dulu jumlah anak  yang Anda berdua inginkan, biaya untuk merawat anak tersebut, apakah ada  salah satu di antara Anda yang berhenti bekerja untuk mengurus anak,  dan semua hal yang berhubungan dengan itu. Ini akan menjadi pembicaraan  yang cukup sulit mengingat hal ini belum terjadi, tapi sebaiknya Anda  harus mempunyai persiapan yang matang untuk membangun sebuah keluarga.
7. Bagaimana Anda Akan Berbagi Tanggung Jawab?
Tanggung jawab keuangan dalam sebuah rumah tangga adalah tentang  penghasilan, pengeluaran rutin, dan tabungan. Bicarakan mengenai  pembagian tanggung jawab, siapakah yang akan mengatur pemasukan dan  pengeluaran? Berapa yang akan ditabung? Dan siapakah yang akan membuat  anggaran untuk semua itu? Hal ini perlu didiskusikan karena Anda berdua  perlu tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing dalam mengatur uang.
8. Bagaimana Anda Akan Membicarakan Masalah Keuangan Kelak?
Ketika Anda sudah memiliki rencana keuangan yang matang, diskusikanlah  bagaimana cara mengajak pasangan berbicara apabila terjadi masalah  keuangan kelak. Banyak pertengkaran terjadi karena salah memilih waktu  bicara. Jadi sebelum ini menimpa Anda, bicarakan terlebih dulu tentang  bagaimana Anda berdua akan menghadapi masalah seperti itu di masa  mendatang.
9. Haruskan Anda Membuat Perjanjian Pranikah?
Membuat perjanjian pranikah bukan lagi hal yang tabu. Dalam beberapa  kasus, perjanjian ini penting dibuat terutama ketika penghasilan Anda  lebih tinggi dari pasangan, atau pasangan Anda memiliki cukup banyak  utang. Jangan membayangkan perjanjian pranikah sebagai hal yang akan  membawa Anda ke sebuah perceraian. Justru dengan adanya perjanjian ini  penyelesaian masalah-masalah keuangan dalam rumah tangga bisa lebih  jernih.

 
 

Weitsss kok masih 0 komentar:
Posting Komentar