"Selama pemeriksaan ia tidak kooperatif. Ia terus menangis dan tidak tenang. Kita akan tunggu perkembangan berikutnya sampai malam hari. Jika masih tidak tenang, kita akan lakukan upaya pembiusan," kata Humas Rumah Sakid Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Ilham.
Setelah dilakukan pembiusan, dokter akan melakukan pemeriksaan di tubuh Syafira untuk mengetahui kemungkinan masih adanya logam murni di tubuh anak tersebut.
Syafira adalah bocah asal Parepare yang memiliki kaenehan karena di tubuhnya ditemukan puluhan paku dan jarum suntik. Ia dibawa ke Makassar untuk mengeluarkan beberapa paku yang masih bersarang di tubuhnya. (*)
sumber trribun makassar
Weitsss kok masih 0 komentar:
Posting Komentar