(Foto: thinkstock)
Gheiska (Perempuan Menikah, 23 Tahun), tikaXXXX@yahoo.co.id
Tinggi Badan162 Cm dan Berat Badan 68 Kg
Jawaban
Cairan vagina dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding vagina maupun leher rahim secara terus menerus, dan berfungsi untuk membersihkan dan lubrikasi.
Jumlah cairan vagina yang dihasilkan akan berbeda-beda antara tiap perempuan karena dipengaruhi oleh berbagai hal misalnya fase dalam siklus menstruasi.
Pada masa subur misalnya cairan vagina akan meningkat jumlahnya secara nyata. Cairan vagina juga akan meningkat menjelang hubungan seksual terkait dengan fungsinya sebagai lubrikan. Kurangnya cairan saat kontak seksual akan menimbulkan rasa nyeri dan lecet.
Pada beberapa keadaan, cairan vagina dapat menjadi tidak normal. Kondisi patologis cairan vagina yang perlu mendapat perhatian adalah:
- Jika cairan vagina dapat menjadi lebih banyak disertai perubahan warna, misalnya menjadi kekuningan, kehijauan, keabuan, atau bahkan kecoklatan karena terdapat bercak darah.
- Konsistensi cairan biasanya menjadi lebih kental, menyerupai ingus, atau bahkan berbutir.
- Keluhan subyektif yang ditimbulkan misalnya rasa gatal ataupun rasa nyeri saat berhubungan seksual.
Bila cairan vagina Anda tidak memberikan tanda-tanda abnormal, sebaiknya tidak perlu kuatir. Namun bila Anda masih ragu, segera kunjungi dokter kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan evaluasi secara mendalam.
dr. Susie Rendra, SpKK
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Praktik di Rumah Sakit Puri Indah, Jl Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 25695222. Serta di RS PONDOK INDAH, Jl. Metro Duta Kav UE Pondok Indah, Jakarta. Telepon 021 765 7525.<
(ir/ir)
Weitsss kok masih 0 komentar:
Posting Komentar